milenialnews.web.id merupakan portal yang dihadirkan untuk melengkapi kebutuhan informasimasyarakat

Search This Blog

Perempuan Desa Juga Ingin Diperhatikan

Laporan Suang Sitanggang
Tribun Jambi/ Suang Sitanggang
MUARA BULIAN, TRIBUN- Perempuan di desa selama ini menganggap masih kurang kasih sayang dari pemerintah. Mereka seolah-olah tidak mendapat tempat dalam kerangka pembangunan yang dirancang oleh pemerintah, yang mengakibatkan mereka merasa terasing dalam arus pembangunan.

Hal itu disampaikan Anisa, seorang ketua kelompok perempuan di Desa Pulau Raman, Pemayung, pada acara pembukaan serasehan yang dilaksanakan oleh Mitra Aksi Foundation, lembaga non pemerintah yang memiliki konsentrasi pada pendampingan dan pemberdayaan perempuan, Kamis (24/2).

"Desa kami yang terpencil belum mendapat perhatian dari pemerintah, tidak ada kasih sayang kepada kami penduduk desa terpencil. Jangankan mengenal laptop, listrik di desa saja belum masuk. Kami kaum perempuan menjadi terus terbelakang,” ungkapnya.

Senada, Nurbaiti, ketua kelompok perempuan di Desa Olak Rambahan juga menyebut belum merasa adanya sentuhan dari pemerintah untuk memberdayakan perempuan-perempuan disana. 

"Kami hanya dapat pendampingan dari Mitra Aksi, terutama pendampingan dibidang kesehatan reproduksi. Kami bisa mengenal makna keluarga berencana karena pemberdayaan mitra aksi,” ujarnya.

Ia menyebut dirinya dan perempuan lain di desanya masih beruntung mendapat pemberdayaan dari lembaga non pemerintah yang peduli pada masalah kesehatan reproduksi dan ekonomi perempuan. "Saudara-saudara kami di desa lain yang terpencil, tentu mereka sama seperti kami sebelum mendapat pendampingan ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Ulfa, Direktur Mitra Aksi Foundation menyebut perempuan memang selama ini kerap kurang diperhitungkan dalam pembangunan. Hal itu menyebabkan perempuan banyak yang merasa terdiskriminasi secara gender. "Perempuan sangat sering termarginalkan, terutama di desa” kata Ulfa.

Ulfa mengatakan, lembaga yang dipimpinnya memilih untuk berkonsentrasi pada perempuan karena masalah yang dihadapi perempuan selama ini kerap tidak mendapat solusi dari pengambil kebijakan.

"Kami sekarang ini hanya membuka jalan, membuat contoh pola pembinaan kepada perempuan. Harapannya pola ini akan mendapat respon dari pemerintah dan mau melanjutkannya,” ucapnya. Masalah perempuan yang disebutnya kurang mendapat perhatian itu adalah soal kesehatan reproduksi.

Banyak perempuan, sambungnya, yang belum memahami tentang alat kontrasepsi, belum memahami tentang penyakit  yang menyerang organ reproduksi yang bisa mengancam keselamatan jiwanya. "Kami sangat berharap bila pemerintah mau memikirkan masalah ini,” sebutnya.

Bupati yang diwakili Asisten III Setda Batanghari yang ikut hadir dalam pembukaan sarasehan yang dimulai pukul 14.00 WIB itu mengatakan mendukung upaya yang sudah dilakukan lembaga itu. Ia menyebut masalah yang terungkap dalam sarasehan itu akan disampaikannya kepada Bupati.

Di Kabupaten Batanghari, kata Rijaludin, sudah ada kantor yang menangani masalah perempuan, yakni kantor pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. Namun sejak dibentuk tahun 2008 silam hingga  saat ini, belum ada orang-orang yang ditempatkan untuk mengisi jabatan di kantor itu.

"Nanti akan saya laporkan masalah ini kepada bupati, dan mengajukan kepada bupati supaya dilakukan pemberdayaan perempuan secara intensif, termasuk efektifitas kantor pemberdayaan perempuan itu,” katanya

Link: http://jambi.tribunnews.com/2011/02/25/perempuan-desa-minta-diperhatikan-pemerintah
Labels: Gender, Perempuan

Thanks for reading Perempuan Desa Juga Ingin Diperhatikan. Please share...!

0 Comment for "Perempuan Desa Juga Ingin Diperhatikan"

Back To Top